Setiap orang punya pemahaman masing-masing terhadap apa yang berlaku di dunia dan ini seringkali membuat kita takut. Namun, apa yang menjadi kelemahan kita itu sebenarnya menurut filsuf Inggris Thomas Bayes bisa diatasi dengan terus memperbaharui berbagai kemungkinan. Thomas Bayes terkenal lewat tulisannya menyelesaikan masalah lewat ajaran tentang berbagai kemungkinan. Tulisannya itu kini terkenal dengan sebutan Teorema Bayes yang menjelaskan berbagai kemungkinan pada sebuah peristiwa yang muncul dari pengetahuan sebelumnya tentang kondisi yang bisa jadi berhubungan dengan kejadian itu.
Saat Anda tidak menyukai pelajaran matematika misalnya. Anda tak perlu memahami bagaimana menghitung kemungkinan untuk mendapatkan manfaat dari pemikiran Bayesian. Melainkan cukup memahami intuisi dibalik matematika yang mudah dilakukan. Sebagai contoh pada tajuk berita berikut ini. “Kejahatan kekerasan berlipat ganda” Jika Anda membaca judul berita di koran, mungkin secara dramatis Anda mulai khawatir bisa saja Anda mengalami penyerangan. Tapi apakah ini benar? Untuk mengetahuinya, digunakan pemikiran Bayesian untuk menempatkan informasi baru ini ke dalam konteks pengetahuan Anda selama ini.
Seandainya kejahatan dengan kekerasan di kota Anda terus menurun selama beberapa dekade. Yang Anda tahu bahwa risiko diserang tahun lalu adalah 1 banding 10.000. Sejak itu, menurut artikel terbaru, kejahatan dengan kekerasan meningkat dua kali lipat. Ini berarti risiko serangan menjadi 2 berbanding 10.000. Dengan kata lain, risiko diserang tidak lagi 0,01% tapi 0,02%. Jadi, tajuk utama seharusnya tidak membuat Anda terlalu khawatir. Kemungkinan diserang memang meningkat dua kali lipat, tapi sangat tidak mungkin terjadi. Hal ini memang sulit terlihat, kecuali Anda memasukkan informasi mengenai situasi sebelumnya.
Contoh ini menggambarkan ide besar dibalik Teorema Bayes, bahwa kita harus terus memperbaharui estimasi kemungkinan saat kita menemukan informasi baru. Dengan kata lain kita perlu melakukan klarifikasi dan pengecekan dari berbagai kemungkinan yang ada. Dan ini sangat berbeda dari bagaimana pemahaman yang umumnya berlaku di masyarakat. Biasanya kita cenderung menolak bukti baru atau menerimanya seolah tidak ada yang penting.
Cara berpikir seperti ini membuat Anda jauh lebih sadar, apa yang Anda percayai selama ini lebih abu-abu daripada hitam-putih. Hal ini memungkinkan Anda terus memperbarui tingkat kepercayaan pada teori Anda sendiri tentang dunia. Ini membantu Anda lebih akurat membuat prediksi, memperbaiki keputusan dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Terlebih sekarang ini informasi bisa datang darimana saja tanpa kita tau kebenaran sesungguhnya. Karena itu penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dalam menerima informasi dan akan lebih baik lagi jika kita melakukan pengecekan kembali terhadap informasi yang kita terima itu.