Dongeng Aesop tentang kura-kura dan kelinci punya makna yang sangat dalam. Tokoh kelinci dikisahnya kerap membual tentang seberapa cepat dia bisa berlari. Karena jengah mendengarnya menyombongkan diri, kura-kura menantang berlomba adu cepat.
Semua hewan di hutan datang menonton perlombaan di antara keduanya. Seperti biasa, kelinci berlari menyusuri rute perlombaan dan kemudian berhenti untuk istirahat. Momen bersantai itu dipakainya dengan menonton kura-kura yang masih di posisi belakang, dan berteriak, “Bagaimana Anda berharap memenangkan perlombaan ini saat Anda berjalan dengan sangat lambat?”
Merasa kura-kura tersebut tak akan mampu menyusulnya meski dengan susah payah, kelinci ini pun memilih tidur. Dengan pikiran, masih ada banyak waktu untuk bersantai.
Lain halnya dengan si kura-kura. Dia tidak pernah berhenti sedetikpun hingga sampai di garis finis. Hewan-hewan lain bersorak begitu keras menyemangatinya di barisan penonton. Sementara kelinci menggeliat bangun dan mulai berlari lagi.
Tetapi, ia sudah terlambat. Kura-kura sudah melewati garis akhir. Si lambat ini menjadi pemenang.
Dari pengalaman itu, kelinci selalu mengingatkan dirinya sendiri, “Jangan membual tentang kecepatan kilatmu, kareana si lambat tapi pasti yang memenangkan perlombaan!”
Pola Pikir Kelinci
Patrik Edblad, penulis dan praktisi kesehatan mental, dalam laman blog miliknya menyebut kebanyakan orang mencoba hidup seperti tokoh kelinci dalam dongen Aesop. Bukan dalam caranya membual atas segala kelebihan yang dimiliki. Tetapi orang-orang ingin semuanya berjalan cepat. Hasil instan. Abai terhadap proses.
Hal ini beralasan. Hasil asal cepat jadi memang selalu jadi barang jualan yang laku. Di mana-mana bertebaran janji untuk menjadi kaya dengan cepat, lotere yang akan menjamin Anda menjadi jutawan dalam semalam, diet dan program olahraga yang bakal menurunkan berat badan puluhan kilogram kurang dalam satu bulan.
Tak heran, kita menjadi cenderung mengharapkan hasil yang instan. Lantas jika hasilnya di luar harapan, kita dengan mudah berkecil hati dan menyerah.
Namun realitas menampar kita kembali ke kenyataan, perubahan mustahil terjadi dalam semalam. Buang jauh-jauh harapan muluk-muluk seperti ini.
Pola Pikir Kura-Kura
Bayangkan, jika saat ini Anda melepaskan mentalitas serba cepat kelinci dan sebaliknya, beralih ke pola pikir kura-kura? Buang obsesi merebut hasil jangka pendek. Sebagai gantinya, berfokus hanya untuk mengambil langkah kecil ke arah yang tepat?
Perkataan Jim Rohn bisa menjadi jawaban: Kegagalan adalah beberapa kesalahan dalam penilaian, yang diulangi setiap hari. Sedangkan kesuksesan tidak lebih dari beberapa disiplin sederhana, yang dipraktikkan setiap hari.
Jika prinsip-prinsip ini tertanam dengan baik, bukan tidak mungkin Anda dapat memperoleh hasil sebagai berikut dalam satu tahun:
- Dengan berolahraga selama satu jam tiga kali seminggu, Anda akan mengumpulkan total 150+ jam latihan. Jumlah ini akan memberikan dampak besar pada kesehatan dan penampilan Anda. Buktikan saja.
- Dengan membaca satu buku selama sebulan, Anda akan membaca 12 buku di penutup tahun. Percaya lah, ini sangat berpengaruh pada pengembangan diri Anda karena banyak sekali wawasan, ide, dan konsep baru yang Anda dapat.
- Dengan bermeditasi 10 menit sehari, Anda akan mendapatkan 60+ jam meditasi. Manfaatnya tentu saja fokus menjadi lebih baik, kreativitas meningkat, mengurangi stres serta kecemasan.
Dari hal-hal di atas kita belajar: Bukan kecepatan, melainkan konsistensi Anda yang menciptakan perbedaan.