Pandemi Covid-19 telah mendorong kami untuk mempertimbangkan kembali jalur karier. Dalam satu tahun terakhir ini, kami berulang kali mendengar beberapa mahasiswa berkata: “Pandemi memberikan waktu bagi saya untuk berpikir, dan saya pun menyadari kalau saya ingin meraih pekerjaan yang saya sukai. Bagaimana caranya saya bisa melakukannya?” Keingintahuan mereka muncul di tengah penelitian yang menyoroti manfaat dari mengejar passion saat bekerja, terutama berhubungan dengan kinerja pekerjaan yang lebih baik, kepuasan kerja, dan penghasilan karier.
Jika Anda sendiri memikirkan pertanyaan ini, ketahuilah meskipun ada keuntungan dari menyatukan pekerjaan dan passion, seperti halnya pilihan lainnya, pasti akan dibarengi dengan beberapa konsekuensi. Contohnya, kecintaan Anda terhadap alam bebas mungkin membuat Anda menjadi seorang jagawana, tapi kemungkinan Anda akan tinggal di tempat yang jauh dan sulit untuk melakukan kehidupan sosial. Jika Anda memiliki kesukaan atau passion terhadap berita, Anda mungkin mempertimbangkan pekerjaan sebagai seorang penyiar, namun kemungkinan Anda akan berakhir bekerja dalam jam kerja panjang dan tidak wajar. Jika Anda ingin mengubah passion memasak Anda menjadi sebuah profesi, Anda bisa saja berakhir mengelola restoran sendiri dan merasakan naik turunnya emosi akibat khawatir akan keberhasilan promosi.
Pada intinya, passion adalah suatu faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika memilih sebuah pekerjaan, tetapi bukanlah faktor satu-satunya. Dibandingkan bertanya “Bagaimana saya bisa menemukan pekerjaan yang sesuai passion?” justru cobalah bertanya “Bagaimana karier saya bisa menjadi penyalur passion?” Dengan membingkai pertanyaan ini akan membebaskan Anda dan secara jujur menimbang pro dan kontra passion Anda dari pekerjaan Anda.
Lalu, lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti: “Industri mana yang memperbolehkan saya mengejar passion saya? Apakah kendala-kendala dari industri tersebut sejalan atau bertentangan dengan tujuan saya yang lain—seperti keinginan saya untuk berkeluarga, menghabiskan waktu dengan hobi, membangun kesehatan, atau memilih di mana saya ingin tinggal?”
Anda juga bisa memainkan peran jahat dan bertanya: “Apakah saya perlu mengejar passion lewat pekerjaan saya? Bagaimana jadinya jika saya mengejar passion di luar pekerjaan? Apakah sama-sama memuaskan?”
Keuntungan Mengejar Passion di Luar Pekerjaan
Coba pertimbangkan lagi pertanyaan yang terakhir: Haruskah Anda membuat karier Anda sebagai passion Anda atau menemukan pekerjaan yang membolehkan Anda untuk menghabiskan waktu dengan passion di luar jam kerja?
Pertama, ketahui jika pilihan yang terakhir bisa sedikit berisiko. Anda bisa mencobanya dengan bergabung ke sebuah klub atau mengikuti kelas untuk menguji seperti apa rasanya mengerjakan passion itu sebelum menjadikannya sebagai pekerjaan penuh waktu. Bahkan, ada beberapa perusahaan yang memberlakukan hal ini. Contohnya, Yellowbrick.co menawarkan kelas sesuai permintaan dalam segala hal mulai dari “Sneaker Essentials” dengan para ahli dari Parsons Design School hingga tren yang sedang berkembang di dunia gaming global dari tokoh e-sport terkemuka. Menggunakan cara ini memberikan Anda kebebasan untuk mengeksplorasi passion yang cukup membuat Anda gugup untuk menjadikannya sebuah karier, dikarenakan Anda bebas mengubahnya dari tekanan menjadi mata pencaharian.
Selain itu, membuat batasan antara apa yang Anda sukai dan apa yang Anda lakukan dari jam 9-5 bisa membantu Anda membangun batasan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, dan memungkinkan Anda untuk mengembangkan dan menjadi bagian masyarakat yang memiliki minat yang sama. Anda dapat mengenal orang yang berpikiran sama yang bisa memberikan Anda wawasan lebih baik tentang seperti apa keseharian Anda jika Anda pada akhirnya memutuskan untuk menjadikan passion sebagai pekerjaan. (Ditambah lagi, penelitian menunjukkan keberagaman dalam ikatan sosial dapat membantu kebahagian dan kesehatan).
Ada keuntungan lain dari memisahkan pekerjaan dan passion. Beberapa penelitian menunjukkan jika mengubah hobi menjadi pekerjaan bisa mengurangi kesenangan dari aktivitas tersebut, dikarenakan minat Anda akan berkurang oleh keinginan untuk mendapatkan penghargaan eksternal seperti imbal balik. Ini bisa jadi benar khususnya untuk passion dalam bidang kreatif seperti menulis, melukis, atau musik. Passion Anda bisa saja berkembang dari waktu ke waktu, jadi bisa saja Anda tidak ingin mengunci diri di jalan karier hanya berdasarkan dengan minat Anda saat ini.
Buat Rencana untuk Passion Anda
Jika Anda memutuskan untuk mengejar passion di tempat kerja, apa yang harusnya Anda cari di sebuah pekerjaan? Cobalah untuk bertanya: “Akankah pekerjaan ini memberikan saya sumber daya, seperti waktu, uang, dan energi untuk mengejar passion saya?”
Contohnya, salah satu di antara kami pernah bertanya pada seorang teman, kenapa dia menjadi perawat pendamping perjalanan, dan dia menjawab kalau pekerjaan tersebut memungkinkan dia untuk menghabiskan waktu bermain ski dan mengunjungi taman nasional di seluruh AS. Kami juga bertemu dengan kolektor jam yang menganggap pekerjaannya tidak sepenuhnya memuaskan, tetapi dia mengatakan penghasilannya cukup bagus sehingga bisa membantunya membeli kronograf yang indah, dan seorang ayah yang melakukan pekerjaan paruh waktu karena memungkinkan dia untuk menjaga keluarga yang dia cintai.
Jika waktu adalah sumber daya yang paling langka bagi Anda, menemukan pekerjaan yang menawarkan jadwal fleksibel dan mudah ditebak adalah satu cara untuk menggunakan waktu lebih bagi passion Anda. Untungnya, aturan kerja yang fleksibel sekarang semakin meningkat di penjuru dunia. Akankah Anda ingin mengambil jeda untuk berenang, menyempurnakan resep kue terbaru Anda, atau mempraktikkan sebuah instrumen? Ketika Anda mempertimbangkan aturan kerja yang fleksibel, pikirkan bagaimana Anda bisa menyusun pekerjaan antara hobi, seni, atau kegiatan yang Anda sukai.
Jika uang adalah hal terbesar yang Anda perhatikan, pastikan Anda mencari pekerjaan yang memungkinkan Anda untuk menghidupi Anda. Jika Anda mengejar passion yang mahal, maka pekerjaan Anda harus menjadi jalan untuk memastikan Anda bisa memenuhi passion tersebut.
Terakhir, jika itu menyangkut energi, sebenarnya itu bukan tentang pekerjaan yang Anda kerjakan, tetapi lebih ke bagaimana Anda melihat pekerjaan Anda. Mereka yang mengejar passion di luar pekerjaan sering merasakan jika minat pribadi bisa memberikan suntikan semangat untuk pergi bekerja dan melakukan pekerjaan dengan baik. Namun, pada saat yang sama, pekerjaan Anda tidak seharusnya hanya memberikan kelelahan saja, tetapi, kami menyarankan Anda untuk melihat pekerjaan sebagai bagian penting dalam pengejaran passion Anda. Tanpa adanya keamanan, fleksibilitas, dan pemasukan, Anda tidak bisa mengejar passion Anda sepenuhnya. Menjadikan pekerjaan sebagai bagian penting dari passion Anda akan membantu Anda menghargai pekerjaan Anda—dan bisa memberikan energi untuk mahir dalam hal tersebut. Passion bisa menunjukkan siapa diri kita, membantu hidup kita menjadi lebih memuaskan dan berarti. Tetapi, passion tidak harus menjadi pekerjaan kita. Mengambil sudut pandang yang luas terhadap passion sebagai sesuatu yang bisa diraih melalui pekerjaan maupun di luar pekerjaan yang kita lakukan, bisa membantu kita hidup penuh dengan passion dalam pekerjaan apa pun yang terbaik bagi kita.
Sumber: Harvard Business Review (Lauren C. Howe, Jon M. Jachimowicz, dan Jochen I. Menges, 04 Juni 2021)