Setiap tahun sekitar waktu-waktu ini, ada banyak pekerja yang mencari peluang belajar keterampilan baru. Sayangnya, komitmen awal untuk belajar sering kali justru gagal. Mereka yang langsung menyerah akan kehilangan manfaat karier seperti mengerjakan pekerjaan mereka dengan lebih efektif atau menemukan pekerjaan baru. Empat kebiasaan penting ini dapat membantu Anda menindaklanjuti niat Anda dalam mengembangkan karier:
- Fokus pada keterampilan yang dibutuhkan dalam persyaratan pekerjaan yang terus berkembang cepat.
- Temukan kursus langsung atau rekan yang sama-sama mempelajari keterampilan yang sama di waktu yang sama—teman bisa menjadi motivator terbesar.
- Segera terapkan pembelajaran untuk meningkatkan “kelekatan” ilmu yang sudah dipelajari.
- Tetapkan tujuan karier yang spesifik dan ingatlah tujuan itu selagi Anda belajar keterampilan baru.
Bekerja dalam bidang pembelajaran online, saya melihat jika setiap tahun sekitar waktu-waktu ini ada ledakan pendaftaran dari para pekerja yang ingin mencari keterampilan baru. Mungkin ini bagian dari resolusi Tahun Baru, atau bentuk reaksi para pekerja yang melihat teman dan kolega mereka membuat perubahan karier yang besar setiap bulan Januari.
Sayangnya, komitmen awal untuk belajar sering kali gagal. Studi telah menemukan bahwa 40% sampai 80% siswa drop out atau tidak melanjutkan kelas online mereka.
Mereka yang menyerah akan kalah. Dalam satu survei terhadap lebih dari 50.000 pelajar yang menyelesaikan MOOC di Coursera, 72% melaporkan mendapat manfaat karier seperti melakukan pekerjaan mereka saat ini dengan lebih efektif, menemukan pekerjaan baru, atau menerima kenaikan gaji.
Bekerja di bidang HR di sebuah perusahaan perbankan besar dan di bidang konsultasi SDM strategis, saya telah melihat efek pembelajaran dan pengembangan pada mobilitas karier—dan apa yang membuat orang membiarkan pembelajaran itu berhenti di tengah jalan. Seiring berjalannya waktu, bekerja dengan para users dan para ahli, saya telah menemukan bahwa empat kebiasaan penting ini dapat membuat perbedaan yang luar biasa.
Fokus pada keterampilan baru yang muncul dan dibutuhkan. Dengan begitu banyak pilihan pembelajaran yang tersedia akhir-akhir ini, orang-orang sering tergiur untuk mengunjungi laman Google, mengetik beberapa istilah pencarian umum, dan memulai salah satu kursus yang muncul dari hasil pencarian itu. Itu sebenarnya buang-buang waktu.
Persyaratan pekerjaan terus berkembang dengan cepat. Untuk memastikan kesesuaian keterampilan Anda, Anda perlu fokus mempelajari keterampilan terbaru dan dibutuhkan. Anda dapat melakukan ini dalam beberapa cara.
Pertama, cari tahu keterampilan apa yang dibutuhkan oleh para leader di industri Anda. Lihatlah postingan pekerjaan terbaru dari perusahaan teratas, dan lihat kualifikasi mana yang terus dibutuhkan. Kedua, jangkau orang-orang di networking Anda atau di LinkedIn yang memiliki pekerjaan yang Anda inginkan. Jika Anda ingin mengetahui keterampilan dan teknologi penjualan apa yang paling penting, cobalah bicarakan hal tersebut dengan beberapa karyawan sales dengan jabatan tingkat tinggi. Tanyakan kepada mereka apa yang harus dipelajari untuk terus berhasil dalam pekerjaan mereka dan keterampilan apa yang menurut mereka perlu dimiliki seseorang untuk menjadi kandidat yang layak.
Anda mungkin merasa terbebani untuk menjangkau orang-orang tertentu. Tetapi, saya menemukan bahwa sebagian besar orang dengan senang hati membagikan informasi seperti ini. Mereka ingin melihat semakin banyak kandidat yang cakap mengisi pekerjaan dan tetap mengikuti tren.
Saat Anda memahami keterampilan yang paling penting untuk dipelajari di suatu industri, tanyakan kepada mereka apakah mereka dapat merekomendasikan kursus online tertentu yang praktis. Perhatikan juga deskripsi kursus yang ditawarkan supaya bisa menemukan konten materi yang akan berguna dalam pekerjaan daripada kursus yang sebagian besar memberikan wawasan akademis. Misalnya, Anda dapat mencari instruktur yang merupakan pakar terkemuka di industri Anda atau konten pembelajaran yang dibuat dari hasil kolaborasi dengan perusahaan yang Anda kagumi.
Carilah rekan seperjuangan. Di era ini, pembelajaran mikro yang menggunakan alat pembelajaran online kapan pun dan di mana pun untuk kenyamanan menjadi bagian yang jauh lebih penting dari pelatihan dan pengembangan. Ini memiliki manfaatnya, termasuk kebebasan, kenyamanan, dan konten pembelajaran yang mudah dicerna.
Tapi ada juga sisi negatifnya. Pengalaman pembelajaran ini sering kali dilakukan sendiri. Dan terkadang tanpa interaksi nyata, baik secara langsung atau online sehingga banyak siswa kehilangan motivasi. Para peneliti telah menemukan bahwa “rasa kesepian” pada beberapa pelajar kursus online “dapat memberikan perbedaan mana lingkungan belajar online yang berhasil dan tidak.” Mereka membutuhkan pengalaman yang lebih sinkron. Peneliti lain juga telah mengidentifikasi jika interaksi dan kolaborasi sebagai faktor penting dalam pembelajaran yang bermanfaat.
Dalam pekerjaan saya, saya secara konsisten melihat bahwa ketika siswa online mendaftar untuk kursus langsung dan mereka berinteraksi dengan seorang profesor dan rekan belajar satu sama lain pada waktu yang ditentukan setidaknya sekali seminggu, mereka bertahan lebih lama dan belajar lebih banyak. Sering kali, program semacam ini menawarkan materi yang dapat Anda kerjakan secara individual. Tetapi, pertemanan atau persahabatan dalam kursus online dapat menjadi motivator yang sangat besar, seperti halnya keinginan untuk tidak tertinggal di kelompok.
Ketika kursus langsung yang dicari tidak tersedia, saya mendorong para pelajar untuk menemukan “kelompok sinkron” atau teman atau kenalan yang punya tujuan pembelajaran yang serupa. Buat perjanjian untuk melakukan pembelajaran online bersama setiap minggu. Anda dapat belajar banyak dengan mendengarkan pertanyaan satu sama lain dan menjelaskan topik-topik tertentu satu sama lain saat Anda memahaminya, karena tindakan mengajar seperti ini dapat meningkatkan pemahaman, ingatan, dan penerapan konten.
Terapkan hasil belajar dengan segera. Penelitian menunjukkan bahwa menerapkan hasil pembelajaran yang telah Anda pelajari sangat penting karena “penerapan pembelajaran meningkatkan memori yang berfungsi sebagai strategi pengkodean elaboratif.”
Ini adalah bagian dari masalah yang dihadapi banyak insinyur ketika mencari pekerjaan seketika saat mereka lulus dari perguruan tinggi: Mereka telah terjebak di “arena teori” karena sedikit pengalaman dalam mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari. Anda dapat mengalami masalah yang sama dengan pembelajaran online. Misalnya, saya dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menonton video tentang cara menyiapkan sistem komputasi terdistribusi. Tetapi, jika saya tidak langsung mengunjungi Amazon Web Services dan menerapkannya dengan segera, saya akan melupakan banyak materi yang saya pelajari.
Jadi, terlepas dari bidang apa pun yang Anda pelajari, temukan cara untuk menggunakan keterampilan baru Anda tersebut. (Selain meningkatkan “kelekatan” materi pembelajaran, hal ini juga memberi Anda kesempatan untuk menemukan tantangan yang tidak terduga). Tergantung pada keterampilan yang Anda pelajari, Anda dapat berpeluang berpartisipasi dalam proyek kolaboratif di tempat kerja, misalnya, atau membuat proyek Anda sendiri dalam skala kecil di rumah. Atau Anda bisa menemukan simulasi online yang mirip dengan pengalaman nyata.
Tetapkan tujuan yang jelas. Seperti halnya pelari maraton, pelajar online juga perlu memiliki tujuan jelas supaya tetap fokus. Pengembalian investasi (dalam hal waktu dan uang yang dihabiskan) sulit diukur dalam waktu dekat. Tetapi, bagi mereka yang gigih umumnya akan mengincar hasil yang lebih besar, seperti pekerjaan baru, promosi jabatan, atau kesempatan untuk memimpin sebuah proyek. Saya mendorong orang-orang untuk menentukan tujuan karier yang spesifik dan tetap mengingat tujuan itu ketika mereka belajar.
Tentu saja, patokan tujuan itu akan berubah seiring Anda berkembang. Belajar adalah proses sepanjang karier. Setelah Anda mencapai satu tujuan besar, tetapkan tujuan Anda berikutnya. Itulah cara bagaimana Anda membuat pembelajaran jadi bagian dari rutinitas normal. Semakin sering Anda melakukannya, semakin kecil kemungkinan keinginan Anda untuk berhenti.
Sumber: HBR (Mike Kehoe, 31 Januari 2018)





