Fallacy atau Pendapat yang salah mengenai penyebab tunggal atau juga dikenal sebagai causal oversimplification atau penyederhanaan sebab musabab yang berlebihan. Fallacy ini didefinisikan juga sebagai sebuah kekeliruan dalam mempertanyakan penyebab dengan mengasumsikan adanya satu penyebab sederhana dari suatu permasalahan, sementara kenyataannya mungkin disebabkan oleh sejumlah penyebab-penyebab yang bergabung menjadi satu.
Sering kali setelah sebuah permasalahan terjadi, akan muncul pertanyaan, “Apa penyebabnya?” Pertanyaan seperti itu menyiratkan hanya ada satu penyebab, padahal mungkin ada sejumlah besar faktor yang turut berkontribusi dalam permasalahan itu. Namun, setelah mendata daftar beberapa faktor yang turut berkontribusi, mungkin akan berguna apabila kita mencari faktor terkuat atau satu penyebab yang mendasari beberapa faktor lainnya. Perlunya penyederhanaan penyebab permasalahan mungkin dianggap membuat penjelasan tentang permasalahan menjadi efektif, sehingga pihak yang bertanggung jawab seolah terlihat telah mengambil tindakan.
Misalnya, setelah penembakan di sekolah, para editor memperdebatkan apakah itu disebabkan oleh orang tua dari penembak, kekerasan yang ada di media, stres yang dialami murid, atau aksesibilitas senjata. Faktanya, banyak penyebab berbeda—termasuk beberapa di antaranya—mungkin semua yang telah disebutkan itu turut berkontribusi.
Penyederhanaan sebab musabab yang berlebihan (causal oversimplification) adalah jenis dilema keliru yang mengabaikan gabungan kemungkinan penyebab. Dengan kata lain, kemungkinan penyebab diasumsikan sebagai “A atau B atau C” saat “A dan B dan C” atau “A dan B dan bukan C” (dst.) tidak ikut dipertimbangkan sebagai penyebab.
Contoh ilmiah penting mengenai apa yang mungkin terjadi ketika kekeliruan semacam ini diidentifikasi dan diatasi adalah perkembangan teorema Coase dalam ilmu ekonomi.