Memilih jurusan kuliah, memilih karier terbaik, mencoba memutuskan apakah harus meninggalkan pekerjaan dan pindah ke tempat kerja baru—keputusan seperti itu bisa saja terasa menakutkan. Kita menghabiskan banyak waktu di tempat kerja, dan kita semua ingin (dan berhak) mencintai apa yang kita lakukan. Tetapi, jalan menemukan pekerjaan itu tidak selalu jelas.
Untungnya, ada beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan untuk membantu menentukan apa yang baik untuk Anda. Gunakan 5 langkah kerangka kerja ini untuk menyempitkan pilihan Anda dan berfokus pada hal yang penting.
- Apa kata hati Anda?
Jika Anda ingin menemukan karier yang memberi kebahagian dan kepuasan, karier tersebut harus sejalan dengan value diri Anda. Perasaan atau hati Anda bisa membantu memahami ini, meski Anda belum secara sadar menamai apa saja value tersebut.
Pikirkan seperti ini: Ketika Anda dihadapkan dengan keputusan penting, apa hal pertama yang terjadi di pikiran dan tubuh Anda? Biasanya, sebelum akal mengambil alih, Anda akan merasakan emosi yang kuat. Perhatikan hal tersebut. Emosi-emosi Anda terhubung dengan siapa diri Anda sebenarnya dan bisa memberikan pengetahuan penting mengenai identitas dan value Anda yang bisa menhttps://ruangpikir.com/wp-content/uploads/2020/11/single-post-featured-image10.jpgg tindakan, tetapi juga terkadang, diluar kesadaran Anda.
Jadi, pikirkan mengenai jenis pekerjaan yang Anda lakukan sekarang, atau jenis pekerjaan yang akan Anda lakukan. Lakukan brainstorming dan tuliskan berbagai karier yang Anda pertimbangkan. Perasaan apa yang muncul? Jika Anda merasa marah, sedih, atau bahkan khawatir dan merasa anxiety ketika Anda melihat pilihan tersebut dalam daftar Anda, anggap hal itu sebagai red flags. Di sisi lain, jika Anda merasa bahagia atau senang, itu adalah pertanda jika apa yang Anda pertimbangkan mungkin sebuah keputusan baik.
Jika tidak ada satu pun yang menimbulkan emosi positif, kembalilah ke catatan Anda. Teruslah mencari karier yang berbeda sampai Anda menemukan sesuatu yang selaras dengan emosi Anda.
- Apa hal yang penting bagi Anda?
Ketika Anda telah terhubung dengan emosi Anda, maka Anda siap untuk langkah selanjutnya: secara sadar mengidentifikasi value diri Anda.
Apa itu value? Sederhananya, value didefinisikan sebagai apa hal yang penting bagi Anda atau “alasan” Anda. Artinya, value bisa membantu mendefinisikan mengapa keputusan tertentu lebih terasa berarti bagi Anda dibandingkan dengan keputusan lain.
Memahami “alasan” Anda akan memungkinkan Anda untuk mengambil keputusan yang secara langsung sejalan dengan hal yang Anda pedulikan—pilihan yang akan terus membuat Anda bahagia dan puas dalam jangka waktu yang lebih lama.
Misalnya saja, Anda mencoba memutuskan antara dua pekerjaan yang ditawarkan pada Anda. Pilihan satunya adalah pekerjaan korporat dengan gaji tinggi, dan pilihan lainnya adalah pekerjaan di perusahaan non-profit dengan gaji yang masuk akal, atau lebih rendah. Jika Anda menyisihkan waktu untuk mengidentifikasi value Anda dan menemukan jika menolong orang lain adalah bagian dari value Anda dan uang bukanlah prioritas, maka mengambil keputusan bekerja di perusahaan non-profit jadi lebih mudah.
Ada beberapa cara untuk mengetahui apa values Anda sebenarnya. Salah satu cara terbaik adalah dengan penilaian psikologis formal. Favorit saya adalah tes kepribadian Enneagram karena hasilnya mendeskripsikan kepribadian dan motivasi Anda dalam konteks situasi ideal dan situasi yang penuh tekanan, yang bisa memberikan gambaran yang lebih mengenai diri Anda. Tetapi, di luar sana juga ada banyak sumber tepercaya seperti: DISC, LIFO Survey, Big Five Personality Test, 16 Personality Factors Test, dan Hogan’s Motive, Values, Preference Inventory (MVPI). Semua tes tersebut didukung oleh penelitian ilmiah dan ekstensif.
Jika Anda tidak ingin mengambil penilaian formal, ada beberapa opsi lain. Passion Test dari Janet dan Chris Atwood menanyakan serangkaian pertanyaan dan meminta Anda menilai minat dari yang paling penting ke yang paling tidak penting. Contoh dari pertanyaan ini diantaranya, “Topik apa yang bisa saya baca hingga 500 buku atau dengan menonton video yang jumlahnya tak terhitung tanpa merasa bosan?” dan “Hal apa yang akan saya lakukan untuk menghabiskan waktu ketika punya kemampuan finansial melimpah untuk melakukan apa pun?” Hal ini terdengar mudah, tetapi mengingat minat Anda secara langsung dan jujur bisa membantu Anda menamai value yang sebelumnya nampak sulit dipahami.
- Apa hal yang penting bagi orang lain?
Tak ada satu pun dari kita hidup tanpa koneksi dengan orang lain. Sama pentingnya dengan memperjelas hal apa yang penting bagi Anda, penting juga untuk mempertimbangkan bagaimana keputusan Anda akan berdampak pada orang-orang yang Anda cintai, karena kemungkinan akan demikian.
Entah itu pasangan, anggota keluarga, atau teman, tanyakan pada orang yang akan terdampak pada pilihan Anda mengenai pemikiran, masukan, dan perasaan mereka. Hal ini sangat penting jika Anda mengambil keputusan untuk karier Anda. Sering kali, pilihan semacam ini memiliki pengaruh kuat terhadap keuangan dan situasi kehidupan Anda, serta jumlah waktu yang bisa Anda dedikasikan untuk hubungan tertentu.
Misalnya, Anda ditawari pekerjaan yang Anda sukai dan sejalan dengan value Anda dan mengharuskan Anda untuk melakukan perjalanan pulang pergi selama 2 jam setiap hari. Secara pribadi, Anda boleh jadi tidak masalah dengan hal ini, tetapi Anda harus mengakui kalau Anda akan kehilangan waktu dengan orang yang Anda cintai, keluarga, atau teman. Keputusan Anda, kemudian, tak hanya berimbas pada diri Anda, tetapi juga berdampak pada orang yang penting bagi Anda.
Bukan berarti Anda tidak seharusnya menerima pekerjaan tersebut. Namun, ini bisa berarti kalau Anda harus menyisihkan waktu untuk menegosiasikan tawaran itu supaya lebih sejalan dengan value dan orang-orang di sekitar Anda. Dalam hal ini, Anda bisa meminta pengaturan kerja yang fleksibel kepada manajer rekrutmen, salah satunya Anda bisa datang ke kantor hanya 3 hari seminggu untuk membatasi waktu Anda di perjalanan.
- Seperti apa situasi sebenarnya?
Tujuan Anda menanyakan pertanyaan ini adalah memastikan jika Anda mengambil keputusan untuk alasan yang tepat. Anda ingin memastikan kalau keputusan yang akan Anda ambil berdasarkan dengan data yang tepat, bukan interpretasi yang salah mengenai situasi Anda. Jika tidak, Anda akan berakhir memiliki ekspektasi yang salah atau merasa kecewa dengan pilihan yang Anda buat.
Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda harus objektif dan mempertimbangkan realitas yang mengelilingi opsi Anda, bukan asumsi Anda.
Misalkan saja, Anda berpikir untuk berpindah pekerjaan karena Anda berpikir rekan kerja Anda tidak ramah. Sebelum Anda mengambil keputusan besar untuk meninggalkan perusahaan, tanyakan, “Apakah saya punya informasi untuk mendukung logika saya atau apakah saya membuat asumsi sendiri?” Mungkin rekan kerja Anda terlihat tidak ramah, tetapi sebenarnya hanya malu. Mungkin mereka begitu fokus dengan pekerjaan sehingga tidak bersosialisasi. Atau, mungkin Anda benar, dan mereka memang tidak ramah. Anda tidak akan tahu secara pasti jika tidak mengamati dan melihat situasi tersebut secara objektif.
Tulis deskripsi pengalaman Anda yang mendukung logika Anda, tetapi jangan ikut sertakan interpretasi apa pun. Hanya jelaskan apa yang terjadi. Meluangkan waktu untuk berhenti sejenak dan mendeskripsikan hal tersebut membantu Anda untuk mengevaluasi hal secara jelas, dan Anda bisa mengaplikasikan cara ini pada berbagai situasi.
Jika Anda masih ragu apakah Anda sudah sampai pada kesimpulan yang tepat setelah melakukan ini, periksa ulang kesimpulan Anda dengan orang yang Anda percaya, seperti teman atau konselor.
- Bagaimana cara menyatukan semua hal tersebut?
Ketika Anda sudah menjawab 4 pertanyaan di atas, Anda sudah meletakkan dasar untuk mengambil keputusan yang optimal. Tetapi, masih ada satu langkah terakhir: menyatukan semua pertanyaan tersebut.
Bagaimana cara melakukannya?
Mulailah dengan meninjau semua informasi yang Anda temukan. Contohnya, jika Anda mencoba mengambil keputusan pada jalur karier, pertimbangkan emosi yang Anda rasakan saat Anda melihat pilihan pekerjaan yang potensial. Tanyakan pada diri Anda, “Apa yang saya rasakan dan mengapa saya merasakan ini?”
Selanjutnya, identifikasi value dalam diri Anda. Apakah pilihan pekerjaan yang Anda sukai sejalan dengan value diri Anda? Bagaimana dengan value dari orang yang Anda cintai? Hal ini bisa membantu Anda mempersempit daftar Anda.
Terakhir, bantu diri Anda melihat situasi yang sebenarnya. Apakah ada faktor yang menhttps://ruangpikir.com/wp-content/uploads/2020/11/single-post-featured-image10.jpgg keputusan Anda berdasarkan asumsi dibandingkan dengan informasi?Hal ini memang butuh waktu, tetapi memusatkan perhatian pada tiap poin tersebut seharusnya mampu membantu Anda mencapai keputusan rasional dan tepat mengenai jalur karier yang terbaik bagi diri Anda, tak peduli seperti apa situasi Anda saat ini. Bukan hanya itu, Anda juga akan mengetahui, dalam tingkat yang lebih mendalam, jika keputusan yang Anda buat adalah sepenuhnya sejalan dengan values, emosi, diri Anda, dan orang yang Anda cintai. Dan pada akhirnya, Anda akan mampu mengambil keputusan terbesar seperti menemukan karier yang sempurna, itulah yang seharusnya terjadi.
Sumber: HBR (Timothy Yen, 19 Mei 2021)

Be First to Comment