Struktur Berpikir atau Structured Thinking adalah kemampuan penting bagi manager karena menentukan bagaimana mereka melihat suatu masalah, mencari penyebabnya, mencari solusinya, bagaimana mengambil keputusan, dan bagaimana memproses informasi. Memiliki struktur berpikir yang jelas dapat membantu manager menavigasi situasi dan kondisi bisnis yang kompleks dan dinamis, menghasilkan keputusan yang lebih baik, potensi meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kinerja organisasi.
Salah satu aspek terpenting dari struktur berpikir adalah kemampuan berpikir kritis atau critical thinking. Ini melibatkan evaluasi informasi dan argumen, membuat koneksi yang logis, serta mampu membedakan asumsi dan bias. Manager yang dapat berpikir kritis mampu membuat keputusan yang tepat berdasarkan bukti, daripada mengandalkan intuisi atau emosi walaupun ketika sering digunakan akan menjadi intuisi yang berdasar karena adanya bukti (evidence based action)
Aspek kunci lain dari struktur berpikir adalah kemampuan berpikir kreatif. Ini melibatkan munculnya solusi baru dan inovatif untuk masalah, dan bersikap terbuka terhadap ide dan perspektif baru. Manager yang dapat berpikir kreatif mampu beradaptasi dengan keadaan yang berubah dan mengidentifikasi peluang baru untuk pertumbuhan dan ekspansi.
Ada beberapa jenis struktur pemikiran yang dapat digunakan manager terutama dalam sebuah proses problem solving atau memecahkan masalah serta mendapatkan solusi. Masing-masing struktur pemikiran ini memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri, dan pendekatan terbaik akan bergantung pada masalah dan konteks tertentu.
Linear Thinking atau berpikir secara garis lurus (imajiner) berguna untuk masalah terstruktur di mana masalah dan solusinya didefinisikan dengan jelas, sedangkan pemikiran non-linear lebih cocok untuk masalah tidak terstruktur di mana masalah dan solusinya tidak didefinisikan dengan jelas. Demikian pula, pemikiran paralel berguna untuk masalah yang memiliki banyak komponen, sedangkan pemikiran divergen berguna untuk masalah yang membutuhkan banyak solusi.
Non Linear Thinking adalah jenis struktur pemikiran yang melibatkan pendekatan pemecahan masalah yang lebih fleksibel, di mana ide dan solusi dapat datang dari sumber yang tidak terduga. Ini sering digunakan dalam pemecahan masalah tidak terstruktur di mana masalah dan solusinya tidak didefinisikan dengan jelas. Pemikiran non-linear mendorong eksplorasi berbagai kemungkinan dan kemampuan untuk membuat hubungan antara ide-ide yang tampaknya tidak berhubungan. Ini adalah pendekatan pemecahan masalah yang lebih berpikiran terbuka dan tidak terlalu kaku, memungkinkan penemuan solusi baru yang mungkin tidak terlihat melalui pemikiran linier. Pemikiran non-linear juga memungkinkan manajer untuk lebih mudah beradaptasi dan responsif terhadap keadaan yang berubah, membantu mereka mengidentifikasi peluang baru untuk pertumbuhan dan ekspansi.
Parallel Thinking atau berpikir secara paralel adalah metode pemecahan masalah di mana banyak solusi dihasilkan secara bersamaan, bukan secara berurutan. Ini sering digunakan ketika suatu masalah memiliki banyak komponen atau ketika banyak solusi diperlukan. Tujuan dari pemikiran paralel adalah untuk mempertimbangkan pilihan sebanyak mungkin, untuk meningkatkan peluang menemukan solusi terbaik. Pemikiran paralel juga memungkinkan manajer untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan memikirkan masalah dari sudut yang berbeda, yang dapat mengarah pada pemahaman masalah yang lebih holistik. Pemikiran paralel tidak hanya berguna untuk pemecahan masalah, tetapi juga dalam pengambilan keputusan, di mana manajer dapat menimbang pro dan kontra dari pilihan yang berbeda secara bersamaan, bukan satu per satu. Pendekatan ini membantu manajer menjadi lebih efisien dan efektif dalam menemukan solusi yang tepat.
Salah satu yang juga populer adalah Computational Thinking yang merupakan metode pemecahan masalah yang melibatkan pendekatan yang sistematis dan logis untuk memecahkan masalah dan membuat langkah langkah atau petunjuk untuk menyelesaikannya. Itu didasarkan pada prinsip-prinsip ilmu komputer dan sering digunakan untuk memecahkan masalah kompleks yang melibatkan data dalam jumlah besar atau memerlukan otomatisasi.
Computational Thinking biasanya memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, serta mengidentifikasi data dan informasi yang relevan yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Ini juga melibatkan planning langkah demi langkah yang jelas untuk menyelesaikan masalah, seringkali menggunakan algoritme atau alat komputasi lainnya. Selain itu, ini melibatkan testing, debugging, dan penyempurnaan solusi hingga berfungsi dengan benar.
Salah satu keuntungan utama dari pemikiran komputasi adalah kemampuannya untuk menskalakan, yang berarti dapat digunakan untuk memecahkan masalah dengan kompleksitas dan ukuran yang berbeda-beda. Ini juga merupakan pendekatan yang sangat sistematis dan logis yang memungkinkan pemecah masalah memiliki pemahaman yang jelas tentang masalah dan solusinya. Selain itu, dapat diotomatisasi untuk diterapkan pada data berskala besar, yang berguna dalam bisnis dan industri modern di mana data memainkan peran penting.
Pemikiran komputasi dapat diterapkan di berbagai bidang, seperti bisnis, kesehatan, pendidikan, dan teknik. Manajer yang terampil dalam pemikiran komputasi dapat menggunakannya untuk membuat keputusan yang lebih tepat, meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi, dan mengidentifikasi peluang baru untuk pertumbuhan dan ekspansi. Ini bisa menjadi metode pemecahan masalah yang berharga bagi para manager yang ingin maju dalam karir mereka, terutama di era digital saat ini.
Masih banyak struktur berpikir lainnya seperti Lateral Thinking, Divergent Thinking serta Holistic Thinking yang akan saya bahas di artikel lainnya secara lebih detil. Kesimpulannya, struktur pemikiran adalah kemampuan penting bagi manager dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat saat ini. Ini memungkinkan manajer untuk berpikir kritis, kreatif, dan strategis, yang mengarah ke keputusan yang lebih baik, peningkatan produktivitas, dan peningkatan kinerja organisasi. Direkomendasikan agar para manager terus melatih kemampuan struktur berpikir mereka dan harus terbuka untuk mempelajari cara berpikir yang baru karena inilah salah satu proses menjadi seorang Leader.