Kenyataannya, tidak ada pekerjaan yang sempurna.
Mungkin saja Anda memulai pekerjaan Anda yang sekarang karena membutuhkan uang atau asuransi kesehatan, meskipun pekerjaan ini bukanlah hal yang Anda inginkan di hidup Anda.
Mungkin saja Anda menjalani profesi yang mulanya berjalan dengan baik tapi justru gagal.
Mungkin saja budaya kerja di perusahaan Anda telah berubah selama pandemi, dan Anda merasa sudah tidak cocok lagi dengannya.
Apapun itu yang membuat Anda merasa muak dengan situasi Anda, saya ingin menawarkan beberapa saran yang kontra-intuitif, yang terinspirasi dari petuah karier dari lagu folk rock di tahun 1970-an:
If you can’t be with the job you love, love the job you’re with. (Jika Anda tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang Anda cintai, cintailah pekerjaan yang Anda miliki).
Apapun alasannya yang membuat Anda bisa berakhir di pekerjaan ini maupun berapa lama Anda berencana untuk bekerja di sini, Anda bisa mengubah posisi apapun menjadi perhentian yang tidak sia-sia dan menggunakannya sebagai batu loncatan ke peluang lainnya dalam perjalanan karier Anda. (Kecuali jika pekerjaan Anda sepenuhnya toxic, mungkin lebih baik jika Anda melakukan hal apapun untuk meninggalkan pekerjaan tersebut.)
Tips untuk membuat pekerjaan apapun menjadi pekerjaan yang luar biasa adalah dengan mengubah fokus Anda dari hal-hal yang tidak Anda sukai dan mengalihkan energi Anda kepada peluang-peluang yang bisa diberikan oleh pekerjaan Anda.
Berikut adalah 3 cara yang bisa membantu Anda memaksimalkan pekerjaan yang tidak Anda sukai.
Membangun skill atau kemampuan: Bangun resume dan kemampuan Anda untuk posisi yang Anda inginkan selanjutnya.
Pertimbangkan cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengubah pekerjaan Anda sekarang menjadi “kurikulum” perkembangan yang bisa membantu Anda untuk mengembangkan prospek karier di masa mendatang.
Contohnya, jika Anda tahu kemampuan menulis Anda perlu diperbaiki, perhatikan dengan baik berbagai email yang Anda terima dari rekan kerja dan mulailah untuk mempraktikkan gaya tulisan yang paling membuat Anda terkesan. Jika Anda ingin dipromosikan ke pekerjaan manajerial di pekerjaan Anda selanjutnya, catat dan pahami karakteristik apa saja yang Anda sukai atau tidak sukai dari atasan Anda sekarang, dan Anda harus selalu siap dengan kesempatan menunjukkan bakat kepemimpinan Anda. Dan tentu saja, manfaatkan dengan baik berbagai pelatihan gratis yang ditawarkan oleh perusahaan.
Salah satu lulusan sarjana yang baru-baru ini saya wawancara untuk buku terbaru saya “Recalculating: Navigate Your Career through the Changing World of Work”, mengalami kesulitan dalam menemukan pekerjaan setelah lulus dari jurusan pemasaran selama 3 bulan awal terjadinya pandemi. Dia akhirnya mengambil pekerjaan satu-satunya yang bisa dia dapatkan saat itu yaitu sebagai kasir di toko kelontong di kota kelahirannya.
Meskipun pekerjaan tersebut sangat jauh dari impiannya, dia membutuhkan pemasukan dan dengan sadar memutuskan untuk mengambil pekerjaan itu dengan pemikiran yang positif. Dia merasa ini akan jadi kesempatan yang baik untuk lebih percaya diri dengan kemampuan berkomunikasinya, yaitu dengan mengobrol dengan seluruh pelanggannya.
Rencananya berhasil: dia meningkatkan kemampuannya dalam obrolan ringan—salah satu kemampuan penting untuk menjalin jaringan profesional—dan itu membuat pekerjaan di toko kelontong jadi lebih menyenangkan sampai dia berhasil mendapatkan posisi penuh waktu di bidang pemasaran.
Membangun hubungan: Temukan mentor, dalami hubungan profesional, atau berinteraksilah dengan karakter yang berbeda.
Setiap pekerjaan menawarkan kesempatan untuk membangun dan melebarkan jaringan serta hubungan profesional. Meskipun kedepannya Anda mengubah karier Anda, Anda tidak akan tahu apakah kenalan Anda saat ini bisa berguna untuk menghubungkan Anda dengan orang lain di bidang yang karier yang berbeda.
Pastikan Anda mengikuti berbagai kegiatan mentoring maupun networking yang diadakan oleh perusahaan Anda, seperti acara mentor matching (temu mentor) atau speed networking (suatu pertemuan bisnis untuk bertukar informasi secara cepat). Jangan sungkan bergabung dengan komite atau hadirilah acara daring maupun tatap muka yang diselenggarakan oleh grup sumber daya karyawan (ERG) yang dikenal juga dengan grup afinitas,. Grup tersebut merupakan jaringan internal, dipimpin oleh karyawan itu sendiri untuk mengumpulkan orang-orang dengan interest yang sama.
Salah satu aturan praktis yang saya terapkan ketika saya ingin memperbaiki bisnis atau profil saya adalah “selalu mengatakan ‘ya’” ketika saya diundang ke acara profesional. Ini adalah cara terbaik untuk meningkatkan jaringan di luar dari lingkaran rekan kerja saja. Contohnya, Anda mungkin mendapat undangan untuk menyambut anak magang yang jauh lebih mudah dari Anda lewat video call. Saat ini bisa saja dia tidak terlihat seperti kenalan yang penting, tapi mereka pastinya akan berkembang. Jika Anda ingin bertemu orang baru dan meraih hal-hal baru, Anda harus menempatkan diri Anda dalam situasi yang baru.
Akan tetapi, bagaimana jika alasan Anda tidak menyukai pekerjaan adalah karena orang-orangnya? Mungkin Anda memiliki atasan yang sangat ketus atau tim yang suka bergosip. Hal ini mungkin sulit dipercaya, tapi belajar bekerja dengan orang karakter yang sulit, terutama di masa awal karier Anda, sebenarnya bisa menjadi sebuah berkah tersendiri. Semakin cepat Anda belajar menangani orang yang menyebalkan, maka itu akan semakin baik. (Belajar dari pengalaman saya sendiri).
Jika Anda memfokuskan perilaku Anda untuk belajar dan bertumbuh dibandingkan merasakan kejengkelan, Anda bisa memandang karakteristik yang sulit sebagai pengalaman belajar. Faktanya, mustahil jika kita tidak menghadapi orang yang bermasalah sepanjang karier. Ini akan jadi hal yang berharga untuk karier Anda karena Anda akan dikenal sebagai orang yang bisa menangani berbagai karakter. Kecuali jika mereka benar-benar toxic dan membuat Anda menderita. (Tentu saja sulit mentoleransi orang-orang yang seperti itu.)
Pengembangan diri: Biarkan pekerjaan membantu membangun pengetahuan mengenai diri sendiri dan mengembangkan kepribadian.
Terkadang kita banyak belajar tentang diri kita dari situasi yang menyulitkan dibandingkan dengan situasi yang ideal. Melalui pekerjaan yang tidak cukup baik bisa menjadi cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan dalam hal kelincahan, ketahanan diri, kecerdikan, dan lainnya.
Mungkin Anda bisa mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya untuk melihat sejauh mana hal itu bisa berdampak pada kepercayaan diri Anda. Mungkin Anda bisa mengembangkan praktik meditasi mindfulness yang bisa saja sangat membantu Anda nantinya ketika Anda tidak lagi bekerja di tempat kerja yang sekarang. Atau, mungkin Anda sudah terlalu fokus dengan karier Anda sebelumnya sehingga mengabaikan hobi yang bisa Anda lakukan lagi untuk memenuhi jadwal Anda.
Yang terpenting adalah Anda mengambil langkah proaktif untuk mengontrol kebahagiaan Anda sendiri dan prospek masa depan Anda. Pilihan untuk mengubah pekerjaan apapun menjadi sebuah pekerjaan yang hebat sepenuhnya ada di tangan Anda.
Sumber: Harvard Business Review (Lindsey Pollak,5 Oktober 2021)