Rasanya Q4 2021 serta Q1 2022 jadi periode banyak orang yang resign, coba cek sekeliling kantormu, apakah benar?
Ada sebutan bertebaran di HBR, Fast Company maupun Forbes dan sebutannya adalah “the great resignation” di mana saya pikir ini banyak terjadi di Januari 2022. 41% dari karyawan kepikiran untuk merubah karir mereka saat iniu dan alasan untuk resign juga banyak. Kondisi pasar yang makin condong ke teknologi juga membuat standard gaji naik, dan untuk menarik potensi pasar juga diperkuatlah benefit agar karyawan betah.
- Ada Sponsor atau Pegangan di Kantormu – banyak artikel mengenai pentingnya mentoring dalam perjalanan karir; namun sadarkah kalau mentoring itu juga membuka potensi adanya sponsor? Sponsor adalah seseorang yang punya pengaruh (dan power) di organisasi atau perusahaanmu yang bisa memberikan feedback mengenai kamu saat review promosi dan performance. Saya sadar bahwa mentor itu dilakukan untuk kita belajar langsung dari orang yang memiliki pengalaman lebih banyak serta membantu kita belajar cara berpikir dan cara mengambil keputusan. Banyak yang tidak memanfaatkan adanya mentoring (kalau ada, kalau belum, bilang ke HR mu) untuk kita bisa bypass proses belajar terutama dari orang sudah menjalaninnya.
Jadi cobalah cari siapa yang bisa jadi mentormu, siapkan hal hal yang kamu mau dapat dari dia dan dapatkan juga ijin dari dia.
- Kantormu mungkin tidak sadar Kamu ada potensi tersembunyi – mungkin ada team member yang penting memutuskan resign sehingga bisa membuat adanya reshuffle atau perubahan dalam organisasi. Dengan mereka resign, sebenarnya itu bisa menjadi kesempatan yang baik untuk kamu ambil apalagi ini bisa menjadi kesempatan baru untuk bertumbuh atau bangun relationship baru dengan senior manager yang lain serta jadi kelihatan dari sisi Management Pandemi telah membuat banyak perusahaan meninjau kembali tujuan dan inisiatif strategis mereka. Seperti main poker, terkadang yang terbaik adalah menahan melihat kartu semua orang dan dapat membuat keputusan yang terdidik seputar masa depan kamu.
- Performance Kamu di Kantor lagi Bagus – kalau kamu overdeliver di team dan organisasi; kamu juga memberikan hal hal yang inovatif dan reputasimu bagus karena performancemu, so Kenapa mau cabut?
- Kamu merasa belum siap – Pindah kerja memang selalu bikin kita excited dan bisa impact terhadap kehidupan kita secara signifikan. Memang kadang ini yang kita butuhkan untuk develop karir kita, tapi pastikan kita siap. Mindset untuk terus bertumbuh (growth mindset); mindset untuk learning & mendengarkan serta attitude yang positif menjadi amat sangat penting agar kita bisa sukses di role yang baru. Tantangan baru juga termasuk mulai di kerja baru dalam format WFH atau Hybrid di mana kita harus proaktif mengenal team kita dan juga mempelajari karakter orang orangnya. Perubahan itu bisa jadi sangat melelahkan apalagi kalau kamu belum siap secara mental dan mood. Motivasi tinggi bisa langsung drop apabila antara expectation dengan realita ada perbedaan mencolok.
- Saat yang Tepat untuk Negosiasi (lagi) – Merasa tidak happy dengan kondisimu di kerjaan yang sekarang? Kalau kamu perform baik dan selalu deliver target dan planmu; kamu punya kesempatan untuk mendiskusikan masa depanmu di organisasi. Hal hal seperti career path, benefit, kondisi kerja, kesempatan untuk promosi serta training yang bisa berguna. Ajak manajermu untuk ngobrol soal what’s neaxt untuk setahun – lima tahun ke depan, ajak juga HRBP maupun mentor untuk memberikan masukan, serta pastikan kamu punya gol yang jelas. Perusahaan yang bagus akan fokus pada development teamnya.
Kalau kamu sedang menimbang situasi kerjaan kamu dan belum yakin mau stay or move on dan resign; coba jawab pertanyaan ini:
- Seberapa puasnya saya dengan pekerjaan saat ini? Pertimbangkan faktor standard gajimu di industri, levelmu, apakah pekerjaanmu memberi kepuasan? kondisi kerja mendukung dan kondisi perusahaan cukup stabil? apakah career path saya ada?
- Apa saja kemungkinan yang akan terjadi di kantor dalam 6 – 12 bulan ke depan? Apakah akan ada perubahan? baik sisi positif maupun negatif. Apakah perubahan itu impactnya bagus untuk karir? Hati hati karena kondisi tidak baik bisa jadi kesempatan untuk kita selama kita paham apa yang menarik dari kondisi itu.
- Apa yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan kemungkinan saya handle role yang lebih besar di kantor saat ini? Ini salah satu yang sering saya tidak temukan di mana kita tidak berani bertanya mengenai kesempatan untuk bisa memiliki karir dan pengalaman di perusahaan yang sekarang. Maunya diprovide, padahal kita sebaiknya bertanya dan meminta agar jelas juga ke leader di perusahaan.
Kalau faktor faktor yang kamu pikirkan sebelumnya condong ke kamu staying, sampaikanlah apa yang kamu mau ke leader di perusahaanmu, dan sampaikan dengan jelas apa maumu. Ngobrol juga dengan HR juga untuk pendekatannya. Siapkan juga hal hal yang kamu bisa berikan dan bisa bermanfaat untuk perusahaan; utarakan komitmenmu untuk bisa flexible terhadap kesempatan yang ada dan menjadi bagian untuk memajukan perusahaan.
Tetap terhubung dengan orang lain, buka networking secara formal dan informal, jangan berhenti membangun koneksi industri Anda. Ketahui tujuan organisasi dan manajer Anda dan secara strategis menjadi sukarelawan untuk berkontribusi di mana Anda dapat membuat dampak positif. Stay di perusahaan dan tambahkan usaha anda merupakan strategi paling efektif untuk mendapatkan peran dan kehidupan di kantor yang Anda impikan.