Jika Anda pernah bertanya pada pemimpin senior atau mentor mengenai apa saja yang diperlukan supaya bisa naik ke jabatan eksekutif, jawaban mereka kebanyakan melibatkan “executive presence” ditambah dengan waktu, pengalaman, jaringan, dan kepercayaan diri. Penulis bernama Sylvia Ann Hewitt menjelaskan executive presence sebagai “rantai yang hilang antara prestasi dan kesuksesan,” dan sebuah kombinasi antara percaya diri, ketenangan, dan kesungguhan diri yang berpengaruh untuk menginspirasi kepercayaan diri orang lain supaya percaya dan mengikuti Anda.
Kedengarannya cukup jelas, bukan? Namun, satu yang kurang jelas adalah bagaimana cara yang tepat dalam mengembangkan executive presence. Sebuah saran seperti, “Anda harus memperbaiki tingkat kehadiran Anda,” sering kali terdengar tidak jelas dan susah untuk dipahami, apalagi jika Anda baru pertama kali menjadi manajer atau baru memulai karier.
Klien saya, Nathan, baru saja melewati pengalaman ini. Beberapa bulan setelah bergabung dengan sebuah perusahaan baru, dia kebingungan ketika menajernya berkata kalau dia perlu, “meningkatkan kehadirannya.” Ketika dia mencari tahu lebih lanjut, dia menemukan kalau timnya menganggap Nathan “terlalu tidak formal” dan itu berakibat pada berkurangnya kredibilitas yang dimilikinya.
Meskipun Anda tidak pernah mendapatkan saran seperti itu, sangat penting untuk melihat bagaimana kesan yang Anda buat pada orang lain—lewat perilaku, bahasa tubuh, dan kepercayaan diri (keberadaan Anda secara penuh).
Sebagai seorang profesional, Anda akan dinilai atas keberadaan dan kinerja Anda. Setiap orang memiliki kesan dari orang lain hanya dalam beberapa pertemuan saja. Pertanyaannya bukan mengenai apakah Anda akan menciptakan kesan, tetapi akankah Anda menciptakan satu kesan yang Anda inginkan?
Kabar baiknya adalah setiap orang bisa membangun executive presence. Dengan sedikit usaha, Anda bisa meningkatkan kemampuan tersebut.
Mengandalkan saran atau feedback
Mulailah dengan secara aktif meminta feedback terkait dengan keberadaan Anda. Terutama jika Anda memimpin atau bercita-cita menjadi pemimpin, memahami pengaruh yang Anda berikan pada orang lain dinilai esensial.
Tanyakan pada manajer, bawahan, rekan, dan mentor, hal-hal seperti berikut ini:
- Bagaimana Anda menjelaskan (secara singkat) keberadaan saya?
- Bagaimana kesan umum Anda kepada saya?
- Apa yang perlu saya lakukan untuk berkomunikasi dengan pengaruh yang lebih?
- Anda juga bisa membuat survei anonim dan mengirimkan ke kontak-kontak tepercaya untuk mendapat respon yang jujur, atau melakukan pertemuan tatap muka dengan teman dekat dan rekan kerja. Secara khusus menanyakan feedback semacam ini kepada manajer, menandakan jika Anda berminat dengan pertumbuhan profesional dan pengembangan karier.
Jika Anda baru saja berganti jabatan atau perusahaan, pertanyaan-pertanyaan ini juga dapat membantu Anda menyesuaikan diri dengan bagaimana orang lain memandang Anda, serta harapan terhadap posisi baru Anda.
Perhatikan cara Anda berkomunikasi
Kehadiran Anda sangat berkaitan erat dengan cara Anda berkomunikasi—tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui perilaku non-verbal Anda. Semua yang Anda katakan dan lakukan memiliki makna.
Umumnya, Anda ingin menjadi orang yang mudah dipahami, ringkas, dan menunjukkan aura percaya diri dan berorientasi pada tindakan. Misalnya, dibandingkan dengan mengatakan “Saya ingin tahu apabila…” Anda bisa katakan “Menurut saya seperti ini, berdasarkan X, Y, Z.” Ketika berkomunikasi dengan lebih banyak senior, tanyakan pada diri Anda: Jika mereka pergi setelah 2 menit, apa yang saya ingin pastikan kalau mereka paham? Susun kalimat Anda sehingga rekomendasi dan inti pembicaraan ada di awal, kemudian baru tambahkan analisa dan detail yang dibutuhkan.
Selain kata-kata yang Anda pilih, pertimbangkan pula bagaimana Anda menggunakan suara dan perilaku non-verbal Anda. Apakah Anda melakukan kontak mata dengan baik, menunjukkan suara Anda, dan berdiri secara tegak? Atau apakah Anda berbicara dengan lembut atau mengalihkan pandangan Anda? Apakah Anda berpakaian dengan cara yang sesuai dengan situasi dan sesuai dengan citra yang ingin Anda proyeksikan? Suara, perilaku non-verbal, dan penampilan Anda memiliki makna tersendiri dan berkontribusi pada bagaimana keberadaan Anda dinilai—jadi, jadilah autentik untuk diri sendiri serta tunjukkan sikap sebagaimana pemimpin yang Anda impikan.
Untuk meningkatkan kesadaran tentang gaya komunikasi Anda, mintalah rekan kerja yang Anda percaya untuk mengamati Anda saat rapat dan memberikan umpan balik setelahnya. Jika mereka memberikan umpan balik yang sepenuhnya positif, ucapkan terima kasih, lalu tanyakan, “Apa dua hal yang dapat saya lakukan secara berbeda di lain waktu supaya saya bisa lebih berpengaruh?”
Saat Anda ditugaskan untuk memberikan presentasi, Anda bisa meminta rekan kerja merekam Anda, atau merekam diri Anda di Zoom. Tidak ada cara yang lebih baik selain melihat diri Anda di depan kamera untuk menilai bagian dalam komunikasi Anda yang mungkin mengganggu atau mengurangi pesan yang disampaikan. Bisa saja Anda juga terkejut melihat bahwa kegugupan yang Anda rasakan tidak begitu terlihat di luar.
Bereksperimen dengan perilaku baru
Sesuai dengan feedback yang Anda terima, pilih satu atau dua perilaku untuk dipraktikkan yang bisa membantu Anda membangun kehadiran Anda. Misalnya, jika Anda menerima feedback yang mengatakan jika Anda sering kelihatan bingung dalam rapat, Anda dapat mempraktikkan perilaku yang menandakan ketenangan seperti menggunakan lebih banyak jeda dalam berbicara dan menjaga tubuh Anda lebih tenang. Anda juga bisa melihat seorang pemimpin yang Anda kagumi yang sangat menguasai ruangan saat berbicara. Pelajari apa yang mereka lakukan yang membuat ucapan mereka begitu efektif dan kemudian cobalah untuk mempraktikkannya.
Meskipun perilaku baru Anda mungkin terasa tidak nyaman pada awalnya, jangan tunjukkan seolah-olah itu dibuat-buat. Kehadiran Anda harus dibangun atas ketulusan, karena orang dapat mencium bau kebohongan dari jarak bermil-mil. Dan mendapat kesan sebagai orang yang tidak tulus akan menghancurkan perkembangan karier Anda.
Menunjukkan sifat yang hangat dan penuh kompetensi adalah ciri umum orang-orang berpengaruh. Kehangatan menandakan bahwa niat Anda baik, dan kompetensi mendukung Anda bertindak berdasarkan niat tersebut. Di sisi lain, ketika kita adalah orang yang lebih junior atau kurang berpengalaman di dalam suatu ruangan, kita biasanya cenderung menampilkan lebih banyak perilaku hangat untuk memberikan daya tarik.
Untuk meningkatkan kehadiran Anda, akan lebih baik jika Anda mencoba satu atau dua perilaku yang lebih kuat, seperti menampilkan ekspresi yang lebih serius, memperluas ruang personal Anda, atau menggunakan kalimat verbal untuk menilai seperti “saya rasa” atau “menurut saya.” Sebaliknya, cukup nyatakan pendapat Anda tanpa kata-kata “pelindung” ini.
Di tengah kesibukan dunia bisnis sekarang ini, sangat mudah untuk kehilangan pandangan bagaimana tujuan perilaku kita, jadi pilihlah gambaran visual kecil sebagai pengingat. Contohnya, klien saya membeli dan memakai cincin dengan desain singa betina untuk mengingatkannya supaya lebih berani saat berbicara. Menyisihkan beberapa menit dalam jadwal Anda sebelum rapat penting dilakukan untuk memvisualisasikan bagaimana Anda ingin tampil di depan orang bisa dikatakan sangat membantu. Dikarenakan neuron kita menerjemahkan citra sebagai hal yang setara dengan tindakan nyata, visualisasi membantu kita untuk bertindak dengan konsisten seperti apa yang kita bayangkan.
Sumber: Harvard Business Review (Dina Smith, 30 Juni 2021)