Salah satu hal terbaik menjadi seorang profesional muda adalah tidak terbatasnya jumlah kesempatan yang ada di depan Anda. Terutama kesempatan di awal karier. Ada banyak pilihan yang tersedia, serta banyak industri dan minat yang bisa dimanfaatkan.
Namun, di saat yang sama, hal ini bisa membuat kewalahan. Bagaimana caranya kita tahu arah mana yang tepat untuk kita ambil?
Meskipun beberapa orang berpendapat jika pekerjaan pertama tidak begitu penting, saya menemukan hal yang mengejutkan bahwa seringkali pilihan yang diambil saat usia 20-an bisa berdampak pada karier jangka panjang. Oleh karenanya, sebelum Anda membuat keputusan yang besar, penting untuk mundur sebentar dan menyiapkan strategi.
Ibaratnya, karier adalah sebuah marathon, bukan lari cepat, dan Anda akan diuntungkan dari adanya strategi yang tepat. Saya menyarankan Anda memulai dengan membuat 4 pilihan berikut yang sudah terbukti berhasil bagi klien-klien saya melewati perjalanan profesional karier mereka.
1) Pekerjaan di perusahaan yang sesuai dengan kemampuan Anda.
Ada banyak saran baik di luar sana tentang bagaimana membuat diri Anda menonjol dalam sebuah CV, terlepas apapun pekerjaan Anda. Tetapi, karena banyaknya saran inilah yang membuat manajer perekrutan kesusahan dalam melihat apakah Anda akan berhasil setelah direkrut, atau Anda hanya sekadar baik dalam menunjukkan diri Anda di atas kertas.
Mencantumkan banyak nama brand di resume Anda, terutama brand yang memiliki reputasi kuat di spesialisasi bidang Anda, bisa membantu Anda untuk menonjol di tengah banyak kandidat. Hal ini akan berlaku dalam karier Anda di kemudian hari, terutama ketika Anda bersaing untuk posisi eksekutif atau pimpinan.
Apa yang sebenarnya saya maksud dengan “brand”? Maksudnya adalah perusahaan di industri Anda yang pernah Anda dengar dan hormati. Saya tidak sepenuhnya merujuk pada perusahaan besar dan sulit digapai seperti Apple, Amazon, atau Google (yang memiliki tingkat diterima hanya 0,2%). Saran saya sedikit lebih luas dan realistis: Lihatlah pada perusahaan tempat orang yang bekerja di bidang yang sama dengan Anda, atau pada pekerjaan impian Anda yang mungkin mengenali dan memiliki hubungan dengan Anda.
Misalnya, jika Anda bekerja di bidang Teknologi Komunikasi, akan lebih baik jika Anda memilih perusahaan teknologi khusus (tetapi inovatif) untuk resume Anda dibandingkan dengan perusahaan konsumsi yang terkenal. Demikian juga, jika Anda bekerja di bidang pemasaran, lebih baik jika Anda punya pengalaman di perusahaan yang berorientasi pada konsumen dibandingkan dengan menghabiskan waktu 5 tahun untuk bekerja di start-up di bidang teknologi terkenal.
Dalam pengalaman saya, ketika Anda fokus pada profesi di industri yang secara khusus menghargai pekerjaan Anda, para perekrut dan manajer akan menganggap, entah itu benar atau tidak, jika Anda telah belajar dari yang terbaik, atau dari orang di perusahaan di mana kemampuan Anda begitu dihargai dan penting bagi bisnis tersebut.
2) Bekerja dengan orang yang Anda inginkan di jaringan relasi Anda.
Saya yakin Anda sudah pernah mendengar ini sebelumnya jika mayoritas profesi seseorang didapatkan melalui networking. Faktanya, penelitian baru-baru ini menemukan jika ini adalah 85% kasus. Networking bermula dari membangun relasi: bekerja dengan orang, membantu orang di jaringan relasi Anda, dan tetap terhubung dengan mereka. Sebelum memilih profesi baru apa pun (apakah itu pekerjaan pertama, kedua, atau ketiga), akan lebih baik jika Anda melihat dengan siapa Anda bekerja di tim Anda, apalagi orang-orang tersebut bisa menjadi kontak penting atau referensi di masa mendatang.
Bekerjalah dengan orang terbaik sebisa mungkin yaitu dengan orang yang punya pengalaman impresif, jejak rekam keberhasilan dan promosi, dan dengan orang yang memiliki hubungan baik dengan Anda dan bisa terus terhubung dengan Anda dalam jangka panjang. Hal ini dapat berlaku untuk senior Anda dan rekan satu tim. Jalinlah hubungan dengan rekan yang sama-sama ambisius dan akan mengingat Anda akan adanya peluang di masa depan.
Bagaimana cara menemukan orang-orang tersebut?
Terkadang hal ini membutuhkan intuisi. Pastinya akan ada rekan kerja tertentu yang secara langsung bisa cocok dengan Anda karena kesamaan nilai dan tujuan, dan hubungan seperti ini biasanya berpotensi untuk hubungan jangka panjang. Ketika hal ini berlaku bagi senior Anda, carilah pimpinan yang memiliki rekam jejak yang memberikan peluang bagus bagi seseorang di jaringan mereka. Sering kali, bisa jadi ini adalah seorang manajer yang membawa mantan karyawan ke tim mereka setelah pergantian profesi atau perusahaan. Fakta bahwa mereka tetap terhubung menunjukkan jika mereka menghargai ketulusan dan kemauan untuk mendukung orang dalam perjalanan karier mereka.
Sumber: Harvard Business Review (Carol Hagh, 31 Mei 2021)