5 Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda (Procrastination)

Dulu saya mencoba untuk fokus dari bangun pagi sampai siang hari dengan membatasi meeting, penggunaan internet (yang non kerjaan) ataupun diskusi; hasilnya saya menjadi lebih bisa fokus pada satu dan beberapa hal dengan hasil yang efektif. Tapi sekarang, saya menyadari tidak semua orang dapat menghabiskan seluruh pagi mereka seperti ini. Jika itu masalahnya bagi kita, mungkin bisa untuk mencobanya hanya satu jam sehari.

kita mungkin akan menemukan bahwa Kebiasaan Menunda akan berdampak besar pada produktivitas kita. Dan kemudian kita secara alami akan termotivasi untuk menemukan cara untuk memperpanjang waktu kerja kita tapi ya belum tentu.

Sebelumnya, kita pahami dulu mengenai hal ini. Procrastination adalah kecenderungan untuk menunda atau menunda pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikan. Kata ini berasal dari bahasa Latin, “pro”, yang berarti “untuk” atau “maju”, dan “crastinus”, yang berarti “besok”. Jadi, secara harfiah, procrastination adalah “menuju besok”.

Tidak ada satu orang pun yang menciptakan kata “procrastination”. Kata ini telah digunakan selama berabad-abad. Namun, kecenderungan untuk menunda-nunda telah diidentifikasi dan dibahas oleh banyak filosof dan psikolog selama berabad-abad.

Beberapa ciri-ciri seseorang yang memiliki kebiasaan menunda-nunda antara lain:

  1. Kesulitan memulai: orang yang sering menunda-nunda sering mengalami kesulitan dalam memulai suatu tugas. Mereka bisa merasa terlalu lelah, tidak siap, atau tidak yakin dari kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas tersebut.
  2. Memilih tugas lain yang tidak penting: seringkali, orang yang menunda-nunda akan memilih tugas-tugas yang lebih mudah atau menyenangkan daripada tugas yang lebih penting atau mendesak.
  3. Kurangnya motivasi: orang yang cenderung menunda-nunda seringkali merasa kurang termotivasi untuk menyelesaikan tugas mereka. Mereka mungkin merasa bahwa tugas tersebut tidak penting atau tidak memiliki konsekuensi yang signifikan jika tidak selesai tepat waktu.
  4. Mengalami stres dan kecemasan: ketika orang menunda-nunda, tugas-tugas yang belum selesai bisa menumpuk dan menyebabkan stres dan kecemasan. Namun, seringkali orang yang menunda-nunda akan tetap menunda-nunda meskipun merasa stres dan cemas.
  5. Sulit memenuhi deadline: orang yang menunda-nunda seringkali mengalami kesulitan memenuhi tenggat waktu. Mereka mungkin memperkirakan waktu yang salah atau mengabaikan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Hal ini bisa menyebabkan masalah di tempat kerja atau dalam kehidupan pribadi.

Berikut ini beberapa saran praktis untuk memulai:

  • Cari ruang yang khusus untuk kita fokus bekerja – Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah menemukan tempat di mana kita akan menempatkan diri untuk bisa fokus bekerja setiap hari. Itu bisa berupa ruangan di rumah, kantor, atau di tempat lain yang kita bisa fokus dan minim gangguan. Yang penting adalah dapat membatasi gangguan atau interupsi. Jika itu berarti gantungkan tanda “SIBUK, jangan ganggu” pada gagang pintu atau memberi tahu teman sekantor bahwa kita sedang sibuk dan fokus. Salah satu cara lainnya adalah menggunakan headphone, jarang ada yang mendekati karena kita sudah memberikan tanda. Singkatnya – temukan ruang di mana kita tidak tergoda oleh gangguan, dan gangguan sulit mencapai kita.
  • Siapkan yang kita perlukan – Setelah memutuskan di mana akan menghabiskan waktu untuk fokus, langkah selanjutnya adalah menyiapkan semua yang dibutuhkan saat berada di area itu. Dengan memiliki segalanya yang dekat, kita mencegah diri untuk mencari alasan meninggalkan pekerjaan dengan potensi kehilangan atau harus memulai fokus lagi. Kita memiliki semua yang dibutuhkan, jadi tidak ada alasan untuk bangun dan melakukan sesuatu yang lain.
  • Jauhkan potensi gangguan – Selanjutnya, kita perlu mencari hal apa pun yang berpotensi mengganggu lalu hindari. Jika kita bekerja pada komputer, matikan semua notifikasi dan tutup program email. Jika kita membawa ponsel, pindahkan ke mode “Silent” sampai selesai.
  • Pastikan sekitar kita aware – Pastikan untuk memberi tahu orang-orang di sekitar kita tentang hal itu. Jelaskan mengapa itu penting bagi kita, dan mengapa kita berharap untuk mencapainya dengan melakukannya. Dengan menetapkan harapan yang sangat jelas tentang kapan orang akan memiliki akses kepada kita , kemungkinan besar akan menemukan dan memahami bahwa kita tidak akan diganggu.
  • Rayakan apa yang kita capai sekecil apapun – Akhirnya, saya sangat menyarankan kita merayakan pencapaian dalam fokus bekerja ini. Saya menyimpan kalender dinding di ruang saya di mana saya tandakan X besar setiap hari saya berhasil pada menyelesaikan pekerjaan atau tugas saya. Imbalan kecil itu di akhir setiap periode bekerja juga penting. Mengapa? Karena pada titik ini saya mengalami kemajuan yang panjang, dan saya tidak ingin melanggarnya.

Jangan biarkan gangguan dan kegiatan lain merusak produktivitasmu di tempat kerja atau di rumah. Temukan ruang khusus yang minim gangguan, siapkan kebutuhanmu dengan dekat, jauhkan potensi gangguan, pastikan orang di sekitarmu tahu tentang ini, dan jangan lupa merayakan setiap pencapaianmu. Meskipun mencoba untuk fokus bisa menjadi tantangan, tapi dengan mengikuti saran-saran praktis ini, kamu bisa meningkatkan efektivitas kerjamu dan mencapai tujuanmu dengan lebih mudah. Selamat mencoba dan tetap semangat!

Share your love
Facebook
Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *