Tim Anda Tidak Sesiap yang Anda Pikirkan Untuk Dunia Serba Digital

Meskipun beberapa tahun terakhir begitu menantang, tahun-tahun tersebut memungkinkan peluang pertumbuhan tak terduga bagi bisnis yang tak terduga pula selama masa pra-pandemi. Perusahaan-perusahaan perlu bertransformasi secara digital dengan jadwal yang dipercepat—dan bagi bisnis-bisnis yang sudah secara sukses melakukan hal ini dan telah menemukan solusi untuk tugas yang biasanya dikerjakan secara langsung, menunjukkan adanya perubahan besar dalam cara mereka bekerja. Namun, kita tidak bisa abai pada fakta saat perusahaan-perusahaan menerima dan menerapkan transformasi tersebut, banyak yang merasa terbebani dengan tekanan yang belum diketahui. 

Mari kembali membahas hal mendasar sebentar. Tanggung jawab pemimpin utama bisa disebutkan dalam satu kata: pertumbuhan. Berbicara dari pengalaman, saat seorang CRO memasuki jabatan mereka, penting diingat jika peluang penjualan sendiri tidak berhubungan dengan peluang pertumbuhan. Justru, seorang CRO yang baik mempertimbangkan implikasi jangka pendek dan konsekuensi jangka panjang yang akan muncul dan memengaruhi pertumbuhan perusahaan dengan setiap keputusan yang dibuat di seluruh perusahaan. Seorang CRO yang sukses memahami gambaran yang lebih besar—jika pertumbuhan berakar pada kesediaan perusahaan untuk berinvestasi dan memprioritaskan orang-orangnya.

Tentu saja, gagasan ini tidak terbatas pada jabatan CRO saja. Tiga aksi yang bisa diprioritaskan oleh para pemimpin untuk secara sukses mengelola dunia kerja yang hybrid sekarang ini dan menjaga pemasukan, sumber daya, dan budaya perusahaan dalam lintasan yang menaik adalah:

BERINVESTASI DALAM MEMPERTAHANKAN KARYAWAN SELAGI MENYAMBUT TALENTA BARU 

Dampak dari Great Resignation mulai membaik di berbagai perusahaan dan organisasi. Kompensasi bukan lagi faktor utama yang mendorong seseorang masuk ke perusahaan. Orang-orang ingin bekerja untuk sebuah tim, manajer, dan perusahaan yang meluangkan waktu untuk berinvestasi pada karier jangka panjang, kehidupan personal, dan ketertarikan umum mereka. 

Data McKinsey menemukan tiga faktor utama yang dikatakan karyawan sebagai alasan untuk berhenti dari perusahaan yaitu karena mereka merasa tidak dinilai oleh perusahaan atau manajer mereka, atau karena mereka tidak merasa jadi bagian dari tempat kerja. Hubungkan hal tersebut dengan hampir separuh responden di survei Grant Thornton terbaru “State of Work in America” yang menyatakan mereka akan menyerah pada peningkatan gaji untuk mendapat fleksibilitas lebih, dan hal ini secara jelas menunjukkan jika: Berinvestasi pada orang-orang Anda dimulai dan diakhiri dengan mendengarkan apa yang paling mereka hargai saat bekerja di perusahaan Anda. 

Bagi karyawan yang ada, Anda harus membantu mereka melihat jalan di mana mereka bisa membayangkan adanya pertumbuhan individu. Bagi talenta baru, Anda perlu mengomunikasikan keuntungan—jangka pendek dan panjang—saat bergabung dengan tim Anda. Jadi, di mana Anda memulai? Jika Anda tidak siap membuat komitmen budaya, berinvestasilah dalam perkembangan profesional karyawan Anda. Global Digital Skill Index dari Salesforce menemukan bahwa tidak sampai sepertiga responden Gen Z merasa “sangat siap” untuk pekerjaan serba digital sekarang ini. Lebih buruk lagi pada generasi yang lebih tua, kurang dari seperempat Baby Boomers percaya mereka “sangat siap sekarang” untuk pekerjaan serba digital. Tunjukkan pada tim Anda (dan pendatang baru) jika Anda peduli dengan karier mereka, dan Anda siap dan berkeinginan untuk memberikan pelatihan yang dibutuhkan untuk membantu mereka sukses tak hanya hari ini, tapi juga di masa depan. 

MERANGKUL TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KETERLIBATAN KARYAWAN

Bekerja dari rumah telah menambah lapisan keraguan di antara para pemimpin karena mereka ingin membuat karyawan mereka tetap terlibat dan produktif. Pada akhirnya, tidak ada yang lebih penting bagi kesuksesan seseorang selain waktu—dan teknologi terintegrasi menjadi hal penting untuk menjaga tim Anda tetap tertarik dan puas dengan pekerjaan mereka setiap hari. Faktanya, Jabra Hybrid Ways of Working: 2021 Global Report menemukan bahwa teknologi yang digabungkan dengan pedoman yang jelas dapat menghasilkan tim yang berkinerja lebih tinggi dengan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih sehat.

Manusia dan teknologi harus selalu bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan pencapaian. Merangkul teknologi berarti meningkatkan praktik saat ini untuk mengotomatiskan tugas yang berulang dan meningkatkan produktivitas di area lain. Dengan itu, menciptakan budaya di mana teknologi dapat dilihat sebagai rekan tim yang berdampak berarti akan  ada lebih banyak interaksi dan keterlibatan manusia dari seluruh perusahaan Anda. Tentu saja, keterlibatan yang efektif membutuhkan dukungan karyawan. Tim Anda perlu memahami mengapa dan bagaimana teknologi ini akan meningkatkan pekerjaan mereka.

MENCIPTAKAN KESEIMBANGAN YANG TEPAT ANTARA PROSES DAN KEMANDIRIAN 

Terkadang kita perlu mengambil satu langkah mundur untuk menemukan jalan terbaik di depan. Melihat secara retrospektif pada gambaran yang lebih besar memungkinkan Anda untuk melihat dengan jelas dan menentukan faktor-faktor seperti duplikasi data berulang dan seluruh hal yang terkait dalam proses saat ini. Sangat penting untuk menginventarisasi semua alat dan praktik yang ada yang digunakan dalam bisnis untuk melihat apa yang dapat disederhanakan atau apa yang perlu dipertimbangkan kembali.

Contohnya, saat orang-orang bekerja secara jarak jauh, banyak pimpinan meningkatkan persyaratan untuk melacak produktivitas supaya tetap sesuai dengan cara kerja tim mereka. Namun, meski pengukuran produktivitas membuat para pemimpin merasa memiliki visibilitas dan kontrol yang lebih besar terhadap apa yang dilakukan tim mereka setiap hari, kita harus mengakui bahwa pengukuran tersebut tidak berkorelasi langsung dengan kinerja dan kesuksesan secara keseluruhan. Pemimpin harus tetap fleksibel. Indikator kinerja utama dan pengukuran kinerja harus terus berkembang, dan para pemimpin harus memberi tahu tim mereka bahwa mereka bersedia dan mampu beradaptasi dengan perubahan ini.

Pada akhirnya, menjaga pertumbuhan sebagai perhatian utama berarti mengulangi segala sesuatu yang menjadi masukan dalam pengembangan perusahaan. Memang benar, peningkatan pendapatan dan pangsa pasar selalu menjadi bagian dari rumus ini, begitu pula retensi karyawan, kesuksesan pelanggan, adopsi teknologi . . . dan daftar lainnya yang terus berlanjut.

Meskipun tindakan ini tidak dapat dilakukan dalam waktu semalam, tindakan ini dapat dilakukan seiring waktu–dan tidak ada waktu yang lebih baik dibandingkan sekarang. Pahami titik awal Anda, dan bangun kepercayaan di sepanjang proses—karena para pemimpin yang berinvestasi dalam perbaikan tim mereka, merangkul teknologi untuk meningkatkan keterlibatan, dan menemukan keseimbangan antara proses dan otonomi akan menjadi pemimpin yang memungkinkan bisnis mereka berkembang.

Sumber: Fast Company (TIFFANI BOVA, 02-13-22)

Share your love
Facebook
Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *