Pandemi telah berdampak signifikan pada kesejahteraan dan energi banyak orang. Para leaders yang memberi energi positif dinilai memberikan peranan penting. Energi relasional positif atau energi yang disalurkan antara orang-orang yang membantu meningkatkan, membangkitkan semangat, dan memperbarui diri, bukanlah sesuatu yang dibuat-buat atau kepositifan palsu, seperti mencoba memikirkan hal yang bahagia atau mengabaikan stres yang dialami oleh karyawan yang kelebihan beban.
Para peneliti dan leaders telah mencari rahasia leadership yang sukses selama berabad-abad. Puluhan buku baru setiap tahunnya menjanjikan untuk memberikan jawabannya. Kami memutuskan untuk meneliti pertanyaan ini secara empiris, dan ketika kami melakukannya, kami menemukan bahwa prediktor terbesar keberhasilan para leaders bukanlah karisma, pengaruh, atau kekuasaan mereka. Bukan juga kepribadian, daya tarik, atau kejeniusan inovatif. Satu hal yang menggantikan semua faktor itu adalah energi relasional positif: energi yang disalurkan di antara orang-orang untuk membantu meningkatkan, membangkitkan semangat, dan memperui diri mereka.
Inilah yang perlu diketahui leaders mengenai energi relasional positif, yang kami temukan sebagai prediksi keberhasilan leadership dan perusahaan yang paling kurang dimanfaatkan namun sebenarnya berperan besar.
Pentingnya Energi Relasional Positif
Dalam pekerjaan kami, seperti wawancara dengan ribuan leaders dan karyawan, mengerjakan sebuah buku yang akan diluncurkan, dan penelitian tentang leadership positif selama dua dekade, kami telah mengamati orang-orang dalam jaringan dan relasi mereka, seperti komunitas, organisasi, dan keluarga. Kami telah mengamati bahwa hubungan tertentu dalam jaringan tersebut meningkatkan dan mengembangkan kehidupan mereka secara luar biasa. Hasilnya pun menunjukkan kinerja yang luar biasa. Secara khusus, biasanya ada satu orang di sentral jaringan ini yang bertanggung jawab atas sebagian perkembangan, kesejahteraan, dan lainnya. Kami menyebutnya positive energizers atau pemberi energi positif.
Rahasia terbesar dari para pemberi energi positif ini adalah mereka membantu orang lain melalui leadership yang otentik dan sesuai dengan value, dan pada akhirnya mereka juga berhasil mengembangkan diri mereka sendiri dan perusahaan mereka. Pemberi energi positif menunjukkan dan memupuk tindakan yang penuh kebajikan, termasuk sifat memaafkan, kasih sayang, kerendahan hati, kebaikan, kepercayaan, integritas, kejujuran, kemurahan hati, rasa syukur, dan pengakuan dalam perusahaan. Alhasil, semua orang menjadi berkembang.
Pandemi telah berdampak signifikan pada kesejahteraan dan energi banyak orang. Para leaders yang memberi energi positif dinilai memberikan peranan penting. Energi relasional positif atau energi yang disalurkan di antara orang-orang yang membantu meningkatkan, membangkitkan semangat, dan memperbaiki diri, bukanlah sesuatu yang dibuat-buat akan bentuk sifat positif palsu, seperti mencoba memikirkan hal yang bahagia atau mengabaikan stres yang dialami oleh karyawan yang kelebihan beban. Sebaliknya, itu adalah demonstrasi nilai-nilai secara aktif.
Anda pasti sudah bertemu orang-orang seperti ini. Mereka seperti cahaya. Orang-orang ini masuk ke sebuah ruangan dan membuat seisi ruangan bersinar. Setiap orang menjadi bersemangat, antusias, terinspirasi, dan saling terhubung. Orang-orang yang bersinar ini adalah pemberi energi positif. Sebaliknya, anggota lain dalam jaringan ini ada yang justru menguras energi: orang-orang yang membuat orang lain merasa kehilangan energi, demoralisasi, murung, dan tidak bersemangat. Anda pasti tahu orang seperti ini—orang-orang yang menghabiskan energi Anda setiap saat. Kami telah memberi mereka nama de-energizers atau orang-orang yang menghilangkan energi.
Dalam analisis kami mengenai individu yang memberi energi dan menghilangkan energi di lingkungan kerja, kami secara khusus tertarik untuk mempelajari efek pemberian energi dari para leaders, karena leaders adalah satu-satunya faktor terpenting dalam acuan kinerja perusahaan. Studi-studi ini memberi kami wawasan yang luar biasa tentang rahasia setiap leaders yang sukses.
Sejumlah penelitian yang dilakukan oleh kelompok kami dan rekan kami menunjukkan bahwa pemberi energi positif menghasilkan tingkat kontribusi yang jauh lebih tinggi, turnover yang lebih rendah, dan peningkatan perasaan sejahtera di antara karyawan. Hal ini sebagian karena pada tingkat seluler aktivitas otak, ketebalan kortikal ditingkatkan melalui paparan energi relasional, hormon seperti oksitosin dan dopamin meningkat, dan pada tingkat sel dalam tubuh, peradangan berkurang dan kekebalan terhadap penyakit pun ditingkatkan. Dalam perusahaan, kembalinya pemegang saham yang hebat bisa saja terjadi, dan dalam beberapa penelitian kami, hasilnya menunjukkan empat kali lipat profitabilitas dan productivity yang melebihi rata-rata di industri.
Inilah yang membedakan energi relasional positif. Energi fisik akan berkurang jika digunakan. Lari maraton membuat kita lelah dan kita membutuhkan waktu pemulihan. Hal yang sama berlaku dengan penggunaan energi mental dan emosional. Kita menjadi lelah dan perlu pemulihan. Satu-satunya jenis energi yang tidak berkurang, tetapi benar-benar meningkat dengan penggunaan adalah energi relasional positif. Kita jarang merasa lelah, misalnya, dengan berada di sekitar orang-orang yang memiliki hubungan yang penuh kasih, kepercayaan, dan dukungan dengan kita. Energi relasional positif mampu meningkatkan diri. Kemampuan para leaders untuk menghasilkan energi relasional sebenarnya sangat kuat sehingga memberikan keuntungan yang luar biasa bagi para pemberi energi. Mereka dapat mengubah perusahaan yang gagal, menyelesaikan situasi yang tampaknya hancur, dan merevitalisasi karyawan yang tidak berkontribusi dan kelelahan.
Menilai Energi Relasional
Inilah cara kami mengidentifikasi para pemberi energi positif: Kami bertanya kepada karyawan di ratusan perusahaan, mulai dari perusahaan rintisan besar hingga perusahaan multinasional dengan pertanyaan seperti ini: “Ketika saya berinteraksi dengan orang ini [orang X] di perusahaan saya, apa yang berubah pada energi saya?” Dengan kata lain, setiap orang diminta untuk menilai diri mereka sendiri dalam skala dari sangat positif hingga sangat tidak bersemangat ketika mereka berinteraksi dengan orang lain di perusahaan mereka. Setiap anggota tim senior, misalnya, menilai interaksi mereka dengan setiap anggota tim senior lainnya.
Kami tercengang dengan hasil penelitian ini. Ketika para leaders menunjukkan energi relasional yang positif, hal itu melambungkan kinerja ke tingkat yang lebih baik. Lebih khusus lagi, pemberi energi positif adalah orang-orang yang:
- Berkinerja jauh lebih baik daripada yang lain
- Berdampak positif pada kinerja orang lain sehingga orang lain cenderung berkembang bersama mereka
- Berada cukup lama di perusahaan berkinerja tinggi daripada di perusahaan berkinerja rata-rata
Ketika leaders adalah pemberi energi positif, organisasi memiliki lebih banyak:
- Inovasi (atribut nomor satu yang dicari CEO di seluruh industri dan negeri)
- Kerja tim
- Kinerja keuangan, termasuk productivity dan kualitas
- Kohesivitas tempat kerja
Dan ketika seorang leaders adalah pemberi energi positif, karyawan memiliki lebih banyak:
- Kepuasan kerja
- Kesejahteraan
- Kontribusi
- Kinerja
- Hubungan dengan keluarga
Apa yang Membuat Leaders Berenergi Positif Begitu Sukses?
Ada istilah botani untuk hal ini yaitu efek heliotropik. Itulah fenomena saat tanaman secara alami tumbuh dan berbelok ke arah cahaya. Di alam, cahaya adalah kekuatan pemberi kehidupan; fotosintesis hanya terjadi jika cahaya itu ada. Manusia memiliki ketertarikan inheren yang sama terhadap energi pemberi kehidupan dan pendukung kehidupan. Bentuk energi ini adalah apa yang Anda terima dan yang Anda berikan dalam hubungan dengan orang lain. Beberapa dekade penelitian menunjukkan bahwa energi relasional positif ini memupuk diri kita dan membuat kita menjadi hidup. Misalnya, penelitian oleh profesor UC Irvine, Sarah Pressman, menunjukkan bahwa kebutuhan akan hubungan sosial yang positif begitu besar sehingga kurangnya hal tersebut akan berdampak lebih buruk bagi kesehatan Anda daripada merokok, obesitas, atau tekanan darah tinggi, dan mengurangi umur panjang. Sebaliknya, hubungan sosial yang positif tidak hanya dapat memperpanjang hidup kita, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan menurunkan tingkat kecemasan dan depresi.
Dalam perusahaan, efek ini diperkuat dengan bantuan leaders. Artinya, energi relasional leaders memiliki efek yang sangat besar pada karyawan, lebih dari hampir semua hubungan lain di tempat kerja.
Misalnya, Ashley Bernardi, pendiri dan CEO firma hubungan media, Nardi Media. Dia melihat pendapatan bisnisnya berlipat ganda dalam rentang dua tahun, dari enam menjadi tujuh angka—meskipun ada gejolak ekonomi akibat pandemi. Bernardi telah membuat satu perubahan dalam dirinya ketika dia memimpin, dan itu adalah sesuatu yang bisa dipelajari siapa pun.
Krisis kesehatan pada tahun 2016 membawanya untuk mengubah arah tentang bagaimana dia memimpin perusahaan dan timnya. Setelah mengalami penyakit Lyme yang melemahkan ditambah dengan depresi pasca persalinan yang membuatnya terbaring di tempat tidur setelah kelahiran anak ketiganya, Bernardi mendapatkan pencerahan. Penyakitnya menyebabkan belas kasih dan perhatian yang lebih besar dari orang lain. Dia menyadari bahwa setiap orang bekerja dengan memikul beban yang ada dalam kehidupan pribadi mereka. Saat dia sembuh secara fisik dan menjadi leaders yang lebih berempati, bisnisnya mulai berkembang. Dia mendedikasikan waktu untuk menciptakan nilai-nilai inti perusahaannya—yang mencakup keluarga dan kebaikan—dan memastikan untuk memberikan contoh itu bagi tim dan kliennya yang terus berkembang. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Bernardi mulai menjaga kesehatan fisik dan emosionalnya dengan sangat baik: Dia secara teratur berlatih meditasi, pernapasan, dan yoga; mulai berlari; memprioritaskan tidur nyenyak; dan bahkan mengambil istirahat kerja dan tidur siang. Dia mendaftar untuk kursus Coursera Yale tentang ilmu kesejahteraan.
Seperti yang bisa Anda tebak, Bernardi adalah leaders yang memberi energi positif. Saat dia menceritakan kisahnya: “Ketika saya belajar untuk mengutamakan diri saya sendiri, saya melihat transformasi terjadi dalam hidup saya dengan cara yang paling kuat: Saya menarik anggota tim yang berpikiran sama yang saling mengangkat dan menyelaraskan dengan nilai-nilai inti saya, salah satunya menjadi kebaikan. Bisnis kami berkembang.”
Bagaimana Para Pemberi Energi Positif Melakukannya?
Bagi karyawan, ada hal yang lebih dari penting dari sekadar kebutuhan untuk merasa dihargai, dihormati, dan berkontribusi; kita pastinya sudah tahu kalau hal-hal itu penting. Ketika mereka mendapatkan pengakuan, dukungan, dan https://ruangpikir.com/wp-content/uploads/2020/11/single-post-featured-image10.jpggan, ketidakhadiran menjadi rendah, productivity dan profitabilitas tinggi, dan kualitas serta keamanan meningkat. Tetapi energi positif meningkatkan semua hal itu menjadi lebih banyak lagi.
Energi relasional positif kemudian menjadi timbal balik. Pemberian energi kepada orang lain bisa menjadi mekanisme peningkatan energi yang terus-menerus, yang pada gilirannya, menghasilkan banyak energi di seluruh jaringan perusahaan. Para pemberi energi positif mengembangkan diri mereka sendiri, membangun jaringan di antara para pemberi energi positif di sekitar mereka, dan efek heliotropik itu pun meluas untuk menarik lebih banyak lagi orang lagi. Mengutip leaders yang terbukti hebat, Dolly Parton, “Jika tindakan Anda menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih banyak, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih, Anda adalah leaders yang positif dan memberi energi. Banyak studi tentang leadership positif menunjukkan bahwa leaders yang berfokus pada kontribusi kepada orang lain secara substansial lebih efektif daripada leaders yang berfokus pada pencapaian dan kesuksesan pribadi. Perusahaan dan karyawan mereka pun menjadi unggul.Mampukah perusahaan berkembang dengan leaders yang menguras energi daripada yang menghasilkan energi? Tentu saja–tetapi, dalam jangka pendek. Bukti empiris menunjukkan hal yang jelas bahwa energi positif jauh lebih efektif untuk jangka panjang. Seiring waktu, karyawan menjadi enggan dengan leaders yang menghilangkan energi dan membuat hidup melelahkan, dan itu bukan hal yang bisa diaplikasikan oleh para leaders selama Great Resignation (juga di masa meningkatnya ekonomi). Energi heliotropis itu akan memperbarui dirinya berkali-kali lipat, dan meningkatkan fokus, kepercayaan, dan perlakukan yang tulus dalam tujuan Anda. Karyawan Anda akan berbalik mencari arah sinar matahari.
Sumber: HBR (Emma Seppälä dan Kim Cameron, 18 April 2022)